Minggu, 07 Februari 2016

Satuan Ukur

   Satuan Panjang
Dalam Ilmu Ukur Tanah ada 2 sistem satuan yang lazim digunakan yaitu :
1.       Satuan Metrik (Matric Unit)
Yang termasuk dalam satuan metric antara lain kilometer (Km), meter (m), sentimeter (cm), millimeter (mm) dan sejenisnya.
2.       Satuan Britis (British Units)
Yang termasuk dalam satuan ini yaitu miles (ml), feet atau foot (ft), inche (inc) dan sejenisnya.

Hubungan konversi kedua satuan di atas dapat dilihat dari table berikut :
Kilometer (Km)

Miles (ml)


1,0000
=
0,6214


1,6093
=
1,0000

Meter (m)
=
Feet (ft)

Inches (inc)
1,0000
=
3,2808

39,3700
0,3048
=
1,0000

12,0000
0,0254
=
0,0833

1,0000


   Satuan Sudut
Untuk pendataan sudut ukuran ada 3 satuan yang digunakan yaitu :
1.       Satuan Seksagesimal
                              Satuan ini membagi keliling lingkaran menjadi 360 bagian dengan satuannya derajat (°). Satuan                         derajat dapat dijadikan menjadi satua yang kebih kecil yaitu 1° = 60 menit (60’) dan 1 menit (1’) =                       60 detik (60”).
                  2.   Satuan Sentisimal
System ini membagi keliling lingkaran menjadi 400 bagian dengan satuan dasar yaitu grade. Satuan grade dapat diajdikan menjadi satuan yang lebih kecil yaitu 1 grade = 100 centigrade (cg) dan 1 centigrade (cg) = 100 centi centigrade (ccg)
3.       Satuan Radial
Satuan ini membagi keliling lingkaran menjadi beberapa bagian yang sama dengan jari-jari lingkaran tersebut sebagai satuan dasar. Satuan ini disebut radial atau biasa disingkat rad dan dilambangkang dengan ρ (dibaca rho).Berikut table yang mencontohkan 

hubungan konversi ketiga sudut diatas :
Derajad
Grade
Menit
Centigrade
Detik
Centi centigrade
1,000000
1,111111
1,000000
1,8518518
1,000000
3,084619
0,900000
1,000000
0,540000
1,000000
0,324000
1,000000

Radial
Derajad
Menit
Detik
1,000000
57,295779
3437,7467
206264,8

Grade
Centigrade
Centi centigrade
1,000000
63,661977
6366,1977
636619,97


     Sumber : Sasongko, Rinto. 2014. Modul Ajar Ilmu Ukur Tanah. Malang : Polinema

Sabtu, 06 Februari 2016

Jarak dan Sudut

Ada beberapa istilah pengertian jarak dalam ilmu ukur tanah, yaitu :
1.       Jarak Miring (Slope Distance) yaitu jarak yang di ukur sepanjang garis penghubung lurus antara 2 titik di permukaan bumi.
2.       Jarak Datar (Horizontal Distance) yaitu jarak terukur sebagai penghubung terpendek antara 2 titik yang posisinya telah diproyeksikan pada bidang datar.
3.       Jarak Vertikal (Vertical Distance) yaitu Jarak terpendek anatar 2 bidang datar (bidang nivo) yang melalui kedua titik tersebut.
Ketiga jarak tersebut dapat di ilustrasikan dengan gambar sket sebagai berikut :
 
Sket Ilustrasi Jarak


A’ B’ = Jarak Mendatar
A B = Jarak Miring
B’-B = Jarak Vertikal


Beberapa istilah sudut yang berkaitan dengan ilmu ukur tanah yang perlu dipahami dan dimengerti yaitu :
1.       Sudut Mendatar (Sudut Horizontal) yaitu sudut yang dibentuk oleh dua bidang normal normal yang melalui titik sudut tersebut. Sudut mendatar dihitung dari selisih angka bacaan kedua arah/jurusan menurut arah putaran jarum jam (angka bacaan akhir dikurangi bacaan awal).
2.       Sudut Jurusan yaitu besarnya sudut mendatar pada suatu titik tertentu dengan berpedoman pada sumbu Y positif salbi sumbu Kartesian XOY. Disini sudut Y sebagai arah utara peta dan penghitugan sudut jurusan menurut arah jarum jam, dimulai dari arah utara peta.
3.       Azimuth adalah besarnya sudut mendatar pada suatu titik dengan berpedoman pada arah utara Geografi dan besarnya dihitung menurut arah putaran jarum jam dimulai dari arah utara Geografi sebagai titik nol sampai ke titik tertentu.
4.       Sudut vertical yaitu sudut yang dihitunga pada bidang vertical. Besarnya penghitungan sudut ini menggunakan 2 pedoman yaitu :
a.       Sudut Miring (sudut Helling) adalah sudut yang diukur pada lingkaran vertical dan besarnya dihitung dengan berpedoman pada arah mendatar sebagai awal perhitungan, dengan syarat :
Ø  Bertanda Positif apabila arah putaranya menuju vertical atas.
Ø  Bertanda Negatif apabila arah putarannya menuju vertical bawah.
b.      Sudut Zenith adalah sudut yang diukur pada lingkaran vertical dan besarnya dihitung dengan berpedoman pada arah vertical atas (titik Zenith) sebagai titik nol (awal perhitungan).

Sket Ilustrasi Sudut


Sumber : Sasongko, Rinto. 2014. Modul Ajar Ilmu Ukur Tanah. Malang : Polinema


 

ILMU UKUR TANAH

Istilah ukur tanah atau pengukuran tanah ini merupakan terjemahan dari bahasa inggris yaitu surveying.
Pengertian secara umum tentang pengukuran tanah yaitu merupakan suatu ilmu yang mempelajari metoda pengumpulan data dan pemrosesan data pengukuran tentang obyek yang ada di permukaan bumi dan sekitarnya sehingga jelas letak/posisinya. Secara lengkap Ilmu Ukur Tanah adalah suatu ilmu yang mempelajari metoda atau melakukan pengukuran obyek/unsur di permukaan bumi, baik dalam arah horizontal maupun vertikal dan menyajikan informasi tersebut pada suatau bidang pryoyeksi/bidang datar dengan skala dan aturan tertentu.
Unsur utama yang berkaitan dengan pengukuran tanah :
1. menentukan posisi horizonal titik tetap maupun obyek di permukaan bumi.
2. menentukan posisi vertikal (elevasi) titik tetap maupun obyek di permukaan bumi.
3. menentukan arah atau garis suatu jalur.
4. menentukan panjang garis.
5. menentukan posisi garis.
6. menentukan luas wilayah yang telah dibatasi garis tertentu.
7. pembuatan peta rupa suatu wilayah.
tujuan pemelajaran Ilmu Ukur tanah di Teknik Geodesi memiliki 2 peranan yaitu Tujuan Ilmiah dan Tujuan Praktis. Tujuan Ilmiah yaitu menentukan bentuk dan ukuran bumi atau dimensi bumi, sedangkan Tujuan Praktis antara lain pembuatan peta permukaan bumi, pemasangan tanda/patok/batas di lapangan, pengukuran pekerjaan konstruksi ataupun rekayasa teknik sipil.




Sumber : Sasongko, Rinto. 2014. Modul Ajar Ilmu Ukur Tanah. Malang : Polinema